UPAYA YANG DILAKUKAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESERVASI DAN KONSERVASI BAHAN PUSTAKA TERBITAN BERKALA
Program D III Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pendahuluan
Perpustakaan berkembang menjadi sebuah institusi yang memainkan peranan penting dalam mengumpulkan dan melestarikan berbagai bentuk rekaman informasi dari masa lalu (naskah kuno) hingga yang terbaru (koran terbitan kemarin). Implikasi dari hal ini adalah bahwa tiap-tiap perpustakaan memiliki tugas untuk melestarikan (preservation) dan melindungi (conservation) berbagai bentuk rekaman informasi dari ancaman kerusakan yang dapat menyebabkan hilangnya kandungan intelektual yang tersimpan di dalamnya.
Bahan pustaka adalah salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan, sehingga harus dilestarikan. Bahan pustaka bisa berupa terbitan buku, berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan audiovisual seperti audio kaset, video, slide dan sebagainya. Pelestarian bahan pustaka tidak hanya menyangkut pelestarian dalam bidang fisik, tetapi juga pelestarian dalam bidang informasi yang terkandung di dalamnya. Pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.
Pembahasan
Preservasi adalah aktivitas-aktivitas yang mencakup pemberian suatu lingkungan yang stabil bagi semua jenis media arsip, menggunakan metode-metode penanganan dan penyimpanan yang aman, menduplikasi bahan-bahan yang tidak stabil (misalnya nitrate film, thermofax) ke suatu media yang stabil, mengkopi bahan-bahan yang potensial mengalami kerentanan ke suatu format yang stabil (misalnya dimikrofilmkan atau didigitalisasi), menyimpan arsip-arsip dalam tempat-tempat penyimpanan yang terbuat dari bahan yang stabil (misalnya, boks dokumen yang terbuat dari kertas karton "bebas asam"), memperbaiki dokumen-dokumen untuk melestarikan format asli mereka, membuat program kontrol terhadap hama perusak dan menyiapkan rencana pemulihan bencana yang memasukkan rencana-rencana untuk kesiapan dan respon terhadap terjadinya bencana.
Menurut Adishakti (2007) istilah konservasi biasanya digunakan para arsitek mengacu pada piagam dari International Council of Monuments and Site (ICOMOS) tahun 1981, Piagam ini lebih dikenal dengan Burra Charter. Dalam Burra Charter konsep Konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan yang dirumuskan pada Piagam tersebut.Konservasi adalah konsep proses pengolahan suatu tempat atau ruang ataupun obyek agar makna kultural yang terkandung didalamnya terpelihara dengan baik. Maka dalam lingkup perpustakaan dapat dikatakan bahwa konservasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perpustakaan untuk melestarikan semua bahan koleksi yang ada agar tetap dalam keadaan yang baik, bisa digunakan serta dalam pelestariannya mengacu pada kebijakan perpustakaan tersebut.
Terbitan berseri atau disebut juga dengan terbitan berkala adalah salah satu jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Pengertian dari terbitan berseri atau terbitan berkala adalah terbitan yang keluar dalam bagian secara berturut-turut dengan menggunakan nomor urut dan atau secara kronologi, serta dimaksudkan untuk terbitan dalam waktu yang ditentukan. (Sulistyo-Basuki, 1991).Berdasarkan kata ”periodicals” yang diartikan sebagai majalah, terbitan berkala, berisi banyak artikel yang ditulis beberapa orang, diterbitkan oleh lembaga, instansi, yayasan, maupun perkumpulan yang membentuk susunan redaksi sebagai penanggungjawab penerbitan ini dan terbit dalam frekuensi tertentu seperti mingguan, bulanan, dwibulanan, triwulan, maupun semesteran.(Lasa HS, 1990).
Salah satu contoh terbitan berkala adalah suratkabarharian atau koran. Merupakanterbitan yang berupalembaran-lembaran yang diterbitkansetiaphari, berisiberita, pengumuman, laporan, pemikiran yang actual, atauhal-hal yang perludiketahuimasyarakat secara cepat. Koran merupakan salah satu koleksi yang rentang akan kerusakan terutama kerusakan yang disesbabkan oleh manusia tipisnya kertas yang digunaka serta lebarnya lembaran menyebabkan orang yang membacanya akan merasa kesulitan ketika membuka halaman, hal ini tentu saja menyebabkan kertas koran mudah sobek dan tentunya akan merusak informasi didalamnya. Selain karena informasi di dalam surat kabar sangat penting dijadikan sebagai history, surat kabar juga memuat artikel-artikel dari masyarakat. Untuk itu perpustakaan perlu mengadakan preservasi konservasi terhadap surat kabar atau koran guna menjaga informasi didalamnya.
Ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh perpustakaan dalam “melestarikan” surat kabar tersebut, diantaranya:
1. Perawatan rutin
Ø Pengendalian temperatur dan kelembapan udara
Ø Pencegahan kerusakan karena faktor manusia
Ø Penjilidan
Perawatan ini rutin di lakukan untuk menghindari kerusakan yang terjadi karena faktor manusia,ataupun suhu.
2. Pelestarian bahan pustaka membasmi serangga dan jamur yaitu dengan fumigasi
Yakni suatu cara melestarikan Bahan Pustaka dengan cara mengasapi (pembakaran atau penguapan zat kimia yang mengandung racun) agar semua jenis perusak(jamur dan serangga) tidak tumbuh/mati dan kerusakan Bahan Pustaka dapat dihindari. Fumigasi dilakukan dengan maksud untuk melindungi koleksi dari jamur dan rayap. Untuk fumigasi dilakukan langsung oleh petugas fumigasi dari luar. Proses ini memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan biaya yang besar.
3. Perawatan restoratif
Perawatan ini dilakukan untuk koran atau majalah yang rusak dengan cara menambal dan menyambung koran atau majalah yang rusak , memperbaiki jilidan dan menjilid kembali koleksi yang sudah diperbaiki.Perawatan ini fungsinya sebagai perbaikan bahan pustaka yang rusak.
4. Digitalisasi
Proses pengalihan dari media cetak ke proses digital (digitalisasi) membutuhkan waktu yang lama. Proses ini dilakukan dengan pemotretan per lembar pada koran dan majalah, setelah itu di pindahkan ke format JPEG atau PDF. Dalam sehari pengambilan foto dapat dilakukan 3-4 jam dan 200 lembar perhari. Proses ini memanfaatkan kamera DSLR. Cara melakukan pemotretan ini adalah dengan meletakan koran di atas meja kemudian disinari menggunakan lampu dan kamera memotret menggunakan tombol tertentu.Setelah melalui proses pemotretan lalu di pindahkan ke sistem komputer dan diolah melalui program Adobe Photoshop reader dan disimpan dalam sebuah file atau folder, setelah itu koran ini dapat di publik.
Penutup
Peservasi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perpustakaan yang menyimpan berbagai koran yang tentunya mengandung nilai sejarah. Oleh sebab itu perpustakaan harus melakukan preservasi konservasi. Preservasi dilakukan melalui 4 cara yaitu: dengan perawatan sehari-hari, fumigasi, restoratif(paska kerusakan) dan terakhir proses digitalisasi, proses ini memakan waktu yang lama dan bagian tervital. Tujuan utama proses ini adalah untuk menjaga fisik dari kerusakan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Daftar pustaka
1. https://preservasidankonservasiinformasi.wordpress.com/diakses pada 27 Desember 2016 pukul 14:28
2. https://preservasidankonservasiinformasi.wordpress.com/2014/12/08/kegiatan-preservasi-koleksi-majalah-merpati-pos-di-perpustakaan-pos-indonesia/diakses pada 27 Desember 2016 pukul 14:37
3. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=103863&val=1378diakses pada 27 Desember 2016 pukul 14:49
4. http://digilib.uin-suka.ac.id/22209/1/13130008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdfdiakses pada 27 Desember 2016 pukul 16:03
5. http://duniaperpusuns.blogspot.co.id/2015/12/kegiatan-preservasi-di-perpustakaan.htmldiakses pada 27 Desember 2016 pukul 16:05
6. https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/13/pengelolaan-terbitan-berseri-di-perpustakaan/diakses pada 28 Desember 2016 pukul 07:04
7. E-Journal Mahasiswa Universitas Padjajaran Vol.1, No.1 (2012) Oleh Mohamad Nur Ichsan " Kegiatan Preservasi Koleksi Majalah Merpati Pos di Perpustakaan Pos Indonesia" di unduh pada 28 Desember 2016 pukul 09:45