Suma Dwi Trisnani
D1814098
19 Desember 2016
UPAYA PRESERVASI DAN KONSERVASI KOLEKSI
MUSEUM JAWA TENGAH RONGGOWARSITO
Oleh :
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
Pendahuluan
Museum merupakan pusat informasi yang memiliki nilai sejarah yang berguna bagi masyarakat luas. Informasi yang dibutuhkan publik disampaikan melalui informasi yang ada pada koleksi. Museum dibangun dengan maksud untuk menjaga dan merawat benda-benda yang memiliki nilai sejarah sehingga dapat dijadikan sebagai pusat informasi (Widyahartono, 1984: 4). Fungsi penting museum dipandang dari segi kemasyarakatan ialah menyimpan informasi mengenai khasanah pengetahuan yang terdapat dalam museum itu kepada publik pengunjungnya (Sutaarga, 1986 : 13).
Museum Jawa Tengah Ranggawarsita terletak di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di kota Semarang, dimana Museum Jawa Tengah Ranggawarsita merupakan museum percontohan dalam hal jumlah koleksi dan keluasan bangunan dan merupakan museum propinsi terbesar di Indonesia. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita didirikan untuk kepentingan pendirinya dan kepentingan umum dimana mengumpulkan benda - benda yang memiliki arti sejarah. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita pertama kali dirintis oleh Bapak Soepardjo Roestam melalui proyek rehabilitas dan perluasan permuseuman Jawa Tengah dengan dana APBD secara bertahap. Perintisan berdirinya Museum Jawa Tengah Ranggawarsita sejak tahun 1975.
Pembahasan
Aktivitas Museum Ranggawarsita Di Dalam Melaksanakan Tugas Dan Fungsinya
Fungsi Museum tidak jauh berbeda dengan fungsi Perpustakaan yaitu sebagai lembaga yang bermanfaat bagi sarana studi, membantu proses pembelajaran, dan tempat rekreasi. Selain itu, seperti hanya perpustakaan, museum juga harus mampu menciptakan kegiatan yang bersifat pelestarian dan pengamanan. Adapun bentuk - bentuk kegiatan yang dilakukan, mencakupi:
A. Kegiatan yang bersifat bimbingan edukatif kultural
(1). Pengkajian ilmiah tentang kebudayaan dan permuseuman. Tidak hanya diperpustakaan namun di museum juga dilaksanakan kegiatan berupa diskusi, ceramah, seminar dan sarasehan. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan bahwa perpustakaan dan museum sama-sama memberikan informasi dan wawasan. (2).Kegiatan penelitian koleksi dan bimbingan karya tulis. Museum juga melaksanakan kegiatan penelitian koleksi seperti hanya diperpustakaan yang bertujuan untuk mendata dan mengkaji benda - benda warisan budaya agar dapat diketahui deskripsi, karakteristik, dan tingkatkeunikannya. Kegiatan ini dilaksanakan secara internal dan hasilnya dijadikan dokumen untuk dipublikasikan kepada masyarakat. (3). Penyediaan bahan kepustakaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pelayanan informasi yang bersumber dari bahan - bahan kepustakaan, baik yang sudah dipublikasikan maupun hasil -hasil penelitian yang masih tersimpan di dalam dokumen penelitian. (4). Melakukan pengenalan dan publikasi di dalam bentuk pameran temporer yang mengundang masyarakat. (5). Mengundang masyarakat umum untuk datang dan memanfaaatkan museum sebagai sumber belajar.
B. Kegiatan Pelestarian Koleksi
Kegiatan ini mencakup survey dan pengadaan, studi koleksi, konservasi sampai dengan restorasi koleksi.
1. Survey dan pengadaan koleksi. Kegiatan ini seperti kelayakan terhadap benda - benda warisan budaya yang memiliki prioritas dijadikan koleksi. Selain itu dipertimbangkan pengamanannya dilapangan dan tingkat kebutuhan penambahan materi koleksi yang dimiliki. Sama seperti halnya diperpustakaan, museum juga melaksanakan pengadaan koleksi yang sebelumnya melakukan kegiatan pemilihan koleksi yang sesuai dengan kriteria koleksi yang telah ditentukan. Selain itu juga sama-sama menjalin kerjasama dengan pihak lain. Bedanya antara perpustakaan dengan museum dalam hal koleksinya, perpustakaan memiliki koleksi berupa karya cetak, karya tulis, karya rekam. Sedangkan museum koleksinya benda-benda bersejarah.
2. Studi koleksi. Kegiatan studi koleksi meliputi beberapa tahun kegiatan, mulai menginventaris, mengkatalog, mendokumen, dan mendeskripsi koleksi. Kegiatan ini memerlukan ketelitian di dalam penangananannya. Hasil dari kegiatan ini merupakan data koleksi yang setiap saat diperlukan masyarakat. Museum dan perpustakaan sama-sama menyimpan informasi guna untuk kepentingan masyarakat umum.
3. Kegiatan konservasi dan restorasi koleksi.Kegiatan Perawatan koleksi yang dilakukan oleh Museum Jawa Tengah Ranggawarsita ialah pemeliharaan, pengawetan dan pembersihan dari faktor kerusakan alam, bakteri maupun manusia. Pembersihan dilakukan terhadap benda itu sendiri dengan menghilangkan kotoran - kotoran dan noda - noda pengganggu. Pembersihan dimaksudkan agar benda atau koleksi tetap terawat. Namun, dalam pembersihan tidak boleh menghilangkan elemen asli benda tersebut.Teknik penanganannya dengan cara tindakan preventif dan tindakan kuratif. Teknik penanganannya dengan cara tindakan preventif mencakupi kegiatan pengaturan dan pengendalian kelembaban dan suhu udara di ruang penyimpanan koleksi. Sedangkan teknik penanganan kuratif ditempuh melalui perawatan dan pengawetan, fumigasi, dan restorasi koleksi. Khususnya untuk restorasi koleksi, kegiatannya berupa memperbaiki, merekonstruksi dan memproduksi koleksi yang sudah tidak utuh. Pembersihan koleksi, tidak hanya dibersihkan saja tetapi harus di berikan seprotan untuk menghilangkan bakteri agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.
Adapula teknik - teknik konservasi yang dilakukan di museum adalah sebagai berikut:
(1) Fumigasi.Fumigasi dilakukan untuk merawat benda organik (semua benda yang mengandung karbon) yang berupa naskah, buku - buku, arsip dan kayu. Fumigasi merupakan langkah awal dalam memulai perawatan sebelum melalui proses perawatan yang lainnya. (2)Penyambungan. Penyambungan dilakukan apabila koleksi mengalami kerusakan seperti patah sehingga diperlukan penyambungan.(3) Kamuflase.Kamuflase merupakan proses penyamaran sambungan, dilakukan setelah bagian koleksi terekat. Kamuflase bertujuan untuk menyelaraskan warna sambungan dengan warna asli disekitarnya. (4)Konsolidasi. Proses untuk memperkokoh benda koleksi atau dapat juga digunakan sebagai penyekat kelembaban yang dapat secara langsung mempengaruhi koleksi. (5) Pelapisan. Metode pelapisan atau coating merupakan salah satu usaha perawatan yang sering digunakan. Pelapisan dengan menggunakan metode olesan paling banyak digunakan karena lebih mudah dilakukan untuk benda koleksi yang berukuran kecil, sedang, dan besar.
Penutup
Selain perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan atau informasi, museumpun juga demikian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum agar lebih mengetahui, mengerti, menghayati, melestarikan, mengembangkan budaya yang dimiliki oleh bangsa kita.Perpustakaan dan museum sama-samadapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan pusat pendidikan dan pembelajaran para siswa sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, tempat dilakukannya riset-riset oleh para ilmuwan ataupun akademisi.
Perpustakaan dan museum sama-sama perlu melakukan kegiatan preservasi dan konservasi koleksi yang bertujuan untuk pemeliharaan koleksi secara teratur untuk mencegah terjadinya kerusakan dan pemusnahan akibat dari faktor kerusakan alam, bakteri maupun manusia dengan cara merawat, pembersihan, pelestarian.Pembersihan dilakukan dengan menghilangkan kotoran - kotoran dan noda - noda pengganggu. Namun, dalam pembersihan tidak boleh menghilangkan elemen asli benda tersebut. Dengan kegiatan pemeliharaan koleksi secara teratur maka koleksi akantetapterjaga kelestarian dan keutuhannya. Selain itu dengan adanya preservasi konservasi koleksi diperpustakaan dan museum dapat dikelola dan dipelihara dengan baik seta koleksi akan terawat, sehingga informasi yang terkandung dapat dilihat oleh para penerus bangsa. Selain itu juga melaksanakan kegiatan restorasi seperti kegiatan memperbaiki dan memproduksi kembali koleksi maupun membuat replica koleksi yang rusak atau tidak ada benda koleksi aslinya.
Daftar Pustaka
1. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. 2005. Panduan Mengenal Museum Jawa Tengah Ronggowarsito.
2. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah. 2012. Panduan Mengenal Museum Jawa Tengah Ronggowarsito.
3. Planologi Devi Juliannur. 2015. Museum Ranggawarsita Museum Jawa. http://planologijuliandevi.blogspot.co.id/2015/05/m-useum-ranggawarsita-museum-jawa.html. 17 Mei 2015.