Dewi Ayulita
D1814024
16 Desember 2016
PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN
Oleh :
Program D III Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
Pendahuluan
Perpustakaan merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan,pengolahan,pengawetan,pelestarian dan penyajian. Bahan informasi ini antara lain meliputi bahan cetak,non cetak maupun bahan lain yang merupakan produk intelektual maupun artistik manusia. Keberadaan perpustakaan memiliki fungsi sebagai pusat informasi,sumber pendidikan,sarana penyimpan kekayaa intelektual manusia,tempat tumbuhnya ilham,inspirasi sarana komunikasi ilmiah antar generasi.
Sebagai pusat informasi ,sumber pendidikan,sarana penyimpan kekayaa intelektual manusia,tempat tumbuhnya ilham,inspirasi sarana komunikasi ilmiah antar generasi, maka perpustakaan tidak hanya menyediakan koleksi terbaru tetapi juga menyediakan koleksi lama yang menyangkut kebudayaan nasional atau daerah meskipun ada dan menyediakan koleksi lama yang menyangkut kebudayaan pasti bahan pustaka sudah dalam keadaan usang , misalnya tentang Tari-tari Tradisional yang saat ini mulai musnah dan tergantikan oleh tari moderen yang lebih banyak di sukai oleh kalangan remaja sekarang. Untuk menjalankan tugas perpustakaan sebagai tempat pengumpulan,pengolahan,pengawetan,pelestarian dan penyajian bahan pustaka maka perpustakaan juga berperan penting untuk melindungi kebudayaan yang hampir musnah ini. Terkait dengan tugas dan kewajibannya perpustakaan harus berusaha bagaimana agar kebudayaan tradisional tidak musnah. Salah satu cara perpustakaan agar tetap bisa menjaga kebudayaan yaitu dengan melakukan preservasi dan konservasi.
Dalam The Principles for the Preservation and Conservation of Library Materials yang disusun oelh J.M Dureau dan D.W.G Clements, Preservasi mempunyai arti yang lebih luas yaitu mencakup unsur-unsur pengolahan keuangan,cara menyimpan,tenaga,teknik dan mode untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik dokumen. Sedangkan Konservasi adalah teknik yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran. Konservasi dalam Perpustakaan adalah perencanaan program secara sistematis yang dapat dikembangkan untuk menangani koleksi perpustakaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai.
Sebagai lembaga penghimpun Perpustakaan harus melakukan kegiatan aktif dalam menghimpun koleksi misalnya kebudayan Tari Tradisional yaitu dengan menyelenggaran atau memfasilitasi kegiatan-kegiatan kebudayaan yang kemudian hasil kegiatan dihimpun dan dijadikan koleksi. Kegiatan berikutnya adalah penyebarkan informasi dengan berbagai kegiatan misalnya diskusi atau pameran agar koleksi yang berisi tentang Tari-tari Tradisional atau kebudayaan itu dapat dikenal,dispresiasi dan dipelajar. Proses tersebut dapat membuat kebudayaan berkembang, diselamatkan serta dipelajari oleh siapapun walau dalam jarak waktu puluhan atau ratusan tahun.
Pembahasan
Kebudayaan sebagai aktivitas manusia yang melibatkan unsur karsa,rasa dan cipta diibaratkan lingkar yang tidak mengenal ujungnya. Produk budaya dapat dikatakan merupakan awal dalam waktu yang singkat bisa menjadi pijakan untuk kegiatan budaya yang baru lainnya. Hal ini karena kegiatan kebudayaan berhubungan dengan kondisi yang berhubungan dengan manusia sebagai aktornya ,alam dan benda menjadi objeknya selalu berubah dan berkembang. Dalam lingkungan kebudayaan ada proses kontemplasi tentang kenyataan asal muasan ,rasa/keindahan kemudian berlanjut ke tahapan komunikasi . ketika dalam tahapan komunikasi hasil kontemplasi maka juga ada kegitan-kegiatan mempertanyakan asal muasal pengetahuan,kebenaran dan keindahan. Aktiviats ini meninggalakan jejak yang disebut sebagai koleksi kebudayaan, wujud atau koleksi dari kegiatan berpikir dan mengolah rasa dapat berpa,pertama tulisan atau buku(puisi,ilmiah,esai atau novel) , kedua berwujud lukisan,fotografi,kaligrafi dan patung, ketiga adalah monolog,seni drama,pembacaan puisi, tari dan lainnya.
Koleksi kebudayaan memiliki arti yang penting yaitu sebagai informasi yang bisa mewujudkan unsur-unsur yang telah membentuk kebudyaan suatu bangsa atau kelompok,sebagai sumber ilmu pengetahuan,sebagai sumber kearifan atau nilai moralbernilai pariwisata atau ekonomi. Mempertahankan,memelihara,mengembangkan serta menyempurnakan kebudayaan merupakan kewajiaban masyarakat baik perorangan,kelompok maupun dalam arti keseluruhan. Ciri khas dan kepribadian suatu bangsa terutama terletak pada kebudayaan yang dimilik (Soetrisno, 1982 :3).
Kebudayaan perlu dihimpun karena berpotensi hilang atau musnah yang berarti putusnya rantai sejarah suatu peradaban,hilangnya nilai kerifan,ilmu pengetahuan dan keindahan serta keunikannya. Setelah dihimpun kebudayaan juga perlu dirawat untuk menjaga eksistensinya, tahap berikutnya kebudayaan perlu disebar luaskan karena kebudyaan membutuhkan apresiasi dan kritik agar bisa terus berkembang serta berdaya guna. Usaha penghimpunan,perawatan dan penyebaran informasi tersebut dapat dilakukan oleh Perpustakaan.
Perpustakaan merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan,pengolahan,pengawetan,pelestarian dan penyajian. Bahan informasi ini antara lain meliputi bahan cetak,non cetak maupun bahan lain yang merupakan produk intelektual maupun artistik manusia. Keberadaan perpustakaan memiliki fungsi sebagai pusat informasi,sumber pendidikan,sarana penyimpan kekayaa intelektual manusia,tempat tumbuhnya ilham,inspirasi san sarana komunikasi ilmiah antar generasi. Peran perpustakaan sebagai pusat kebudayaan berdiri didua pijakan yang saling mendukung. Pijakan pertama adalah yang terkait dengan tugas pokok perpustakaan yaitu menyediakan koleksi yang lengkap di bidang kebudayaan (ensiklopedia,majalah,tabloid,surat kabar,penelitian,compact disc dan VCD) , memberikan jasa layanan yang prima,menciptakan kondisi yang kondusif di perpustakaan.
Pijakan kedua adalah kegiatan pendukung yang mengarah ke pemanfaatkan bahan pustaka,penyebaran,pengenalan bahan informasi atau ilmu pengetahuan,menciptakan bahan informasi yang dimiliki atau dihimpun perpustakaan, misalnya menyediakan VCD/DVD hasil dari pengumpulan informasi yang dilakukan perpustakan mengenai kebudayaan Tari Tradisional atau kebudayaan lain yang saat ini sulit untuk mendapatkan bukunya dan kemudian diadakan Kegiatan antara lain diskusi,pelatihan,pameran,pementasan dan sarasehan. Sebagai lembaga penghimpun Perpustakaan harus melakukan kegiatan aktif dalam menghimpun koleksi misalnya kebudayan dalam Tari Tradisional yaitu dengan menyelenggaran atau memfasilitasi kegiatan-kegiatan kebudayaan yang kemudian hasil kegiatan dihimpun dan dijadikan koleksi.
Kegiatan berikutnya adalah penyebarkan informasi dengan berbagai kegiatan misalnya diskusi atau pameran agar koleksi yang berisi tentang Tari-tari Tradisional atau kebudayaan itu dapat dikenal,dispresiasi dan dipelajar. Proses tersebut dapat membuat kebudayaan berkembang, diselamatkan serta dipelajari oleh siapapun walau dalam jarak waktu puluhan atau ratusan tahun. Selain itu Perpustakaan dapat membuka sanggar seni Tari untuk kegiatan kursus Tari Tradisional atau kegiatan kebudayaan lainnya seperti melukis,kursus drama. Dengan begitu Perpustakaan bisa mewujudkan menjadi pusat kebudayaan dan tempat menghimpun koleksi kebudayaan agar tidak musnah.
Penutup
Pelestarian bahan pustaka merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh perpustakaan. Perpustakaan dan budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Perpustakaan memerankan perang penting dalam melestarikan budaya bangsa. Perpustakaan juga dapat difungsikan secara optimal dengan melakukan hal-hal atau kegiatan yang mendukung pelestarian budaya. Langkah positif itu dapat diwujudkan dengan melakukan diskusi ,pelatihan,pameran,pementasan dan sarasehan. Dengan maksud untuk menjaga keseimbangan,keserasian dan daya dukungan dalam menjawab dinamika zaman untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih berkualitas.
Daftar Pustaka
Lasa, Hs. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.
Saleh, Farid Rahman. 2009. Sekripsi : Perpustakaan Sebagai Pusat Kebudayaan. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Di aksesdarihttp://digilib.uin-suka.ac.id/4124/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. Padatanggal 18 Desember 2016.