Dinda Dana Alviwara
D1814030
19 Desember 2016
UPAYA PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESERVASI & KONSERVASI BAHAN PUSTAKA BUKU TENTANG GAMELAN
Oleh:
DIII Perpustakaan
Fakultas Imu Sosial & Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2016
Pendahuluan
Gamelan merupakan salah satu alat musik tradisional yang berada di Indonesia yang memiliki sejarah dan nilai seni tersendiri. Bagi masyarakat Jawa, gamelan sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak budaya Hindu–Budha ketika masih banyak berpengaruh di Indonesia. Gamelan merupakan kumpulan dari berbagai macam alat musik terdiri dari gendang/kendang, peking, saron, demung, gong, kempul, bonang, kethuk, kenong, gender, gambang, rebab, siter, suling. Pada pementasan wayang atau tari dan seringkali gamelan di pakai sebagai musik pengiring. Gamelan merupakan seni karawitan, karawitan sendiri adalah seni memainkan musik
Alat musik pada Gamelan memiliki cara sendiri-sendiri dalam memainkannya seperti gendang/kendhang cara menggunakannya dipukul dengan tangan secara langsung tanpa menggunakan alat bantu, dll. Budaya bangsa yang tumbuh dan berkembang di lingkungannya, menjadi identitas yang akan membedakan antara bangsa yang satu dengan yang lain. Kekayaan yang beraneka ragam dan tersebar di seluruh nusantara adalah khasanah budaya bangsa yang tinggi nilainya, yang terekam dalam berbagai bentuk media dan dibuat secara tradisional, sehingga fisiknya lambat laun menjadi rapuh dan rusak karena di makan usia.
Untuk mengetahui dan memahami sejarah serta cara memainkan gamelan, maka perlu berbagai bahan pustaka untuk mengenalkan setiap alat musik yang ada pada Gamelan kepada masyarakat agar mereka nantinya dapat melestarikan musik tradisional Gamelan. Saat ini bahan pustaka di perpustakaan yang membahas mengenai gamelan masih sangat kurang, kalaupun ada termasuk cetakan lama dan terkadang bentuk fisiknya sudah mulai rusak. Maka dari itu, perlu dilakukan pelestarian bahan pustaka agar dokumen tidak cepat mengalami kerusakan dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pembacanya.
Pembahasan
Alat musik tradisional gamelan merupakan salah satu aset kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Kesenian gamelan yang banyak mengandung nilai kearifan lokal ini belum dianggap sebagai kesenian yang berharga di mata sebagian masyarakat. Kesadaran dan upaya melestarikan kesenian ini sangat diperlukan. Upaya yang bisa dilakukan seperti, mengadakan pagelaran yang mengusung unsur kesenian tradisional gamelan. Di perpustakaan juga bisa melestarikan kebudayaan dengan cara preservasi dan konservasi.
Tujuan utama perpustakaan adalah untuk mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan adalah sebagai pusat sumber ilmu dan pelestari budaya manusia, berarti disini perpustakaan bertanggung jawab untuk merawat, menjaga, dan melestarikan budaya manusia.
Salah satu dari kegiatan utama yang harus dilakukan perpustakaan adalah melakukan pelestarian bahan pustaka. Kegiatan ini harus dilakukan perpustakaan agar setiap bahan pustaka selalu terpelihara dan terawat dengan baik, sehingga daya pakai menjadi panjang, dan tetap utuh, peletakan di rak selalu teratur, dan keadaannya selalu bersih. Untuk pelestarian bahan pustaka khusunya yang membahas gamelan, upaya yang dilakukan yaitu dengan cara Pelestarian Dokumen.
Pemeliharaan dokumen dikenal dengan istilah pelestarian bahan pustaka (dokumen). Kata konservasi dan preservasi yang biasa diterjemahkan dengan kata pelestarian berasal dari bahasa Inggris conservation dan preservation. Pelestarian bertujuan untuk menjadikan sesuatu tetap ada seperti aslinya, tidak rusak, tidak musnah. Pelestarian ini mencakup kegiatan pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan, dan reproduksi. Tujuan perawatan dan pelestarian bahan pustaka, khususnya yang membahas gamelan, adalah melestarikan kandungan informasi bahan dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin agar bahan pustaka dapat digunakan secara optimal dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sumber penyebab kerusakan bahan pustaka secara alamiah berasal dari udara, air, jamur, debu, sinar matahari. Kerusakan yang dilakukan manusia, menyobek, melipat. Kemudian disebabkan pula oleh serangga, rayap, kecoa, kutu buku.
Upaya yang harus dilakukan perpustakaan agar bahan pustaka tetap terawat khususnya buku-buku kebudayaan misalnya gamelan, yaitu:
1. Reproduksi bahan pustaka
a. Dengan membuat fotokopinya. Bahan pustaka yang rusak tetapi teksnya masih dapat dibaca, dapat direproduksi dengan membuat fotocopynya.
b. Mereproduksi bahan pustaka ke dalam bentuk lain, seperti mikrofilm, mikrofis. Bahkan kini dapat dialihkan ke dalam bentuk CD-ROM agar mudah diakses, sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi optimal.
2. Penjilidan dan Laminasi
Kriteria penjilidan yaitu:
a. Bahan pustaka yang lembaran halamannya terlepas.
b. Bahan pustaka yang sampulnya rusak atau terlalu tipis.
Penggabungan harus dijalankan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Panjang pendek, serta lebar kertas harus disamakan.
Laminasi, ada 2 cara melakukannya yaitu manual dan mesin. Untuk di Indonesia, laminasi lebih banyak menggunakan mesin. Lembaran bahan pustaka yang penting tetapi kertasnya mudah lapuk, maka laminasi merupakan salah satu cara untuk melestarikan bahan pustaka tersebut.
3. Pencegahan faktor-faktor perusak koleksi
Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh jamur disarankan agar kelembaban udara ruangan harus dijaga tidak lebih dari 60% RH (kelembaban nisbi). Untuk mencegah kerusakan karena cahaya, koleksi tidak boleh diletakkan terlalu dekat dengan jendela. Mengatur suhu ruangan agar tidak terlalu tinggi, menggunakan bahan fungisida untuk membasmi serangga ataupun rayap.
Penutup
Kesimpulannya, dengan diadakannya pelestarian bahan pustaka khususnya yang membahas gamelan diharapkan mampu membuat masyarakat lebih mengenal dan mencintai seni budayanya sendiri, kalaupun mereka tidak bisa memainkannya, setidaknya mereka paham sejarah dari seni gamelan karena adanya bacaan ataupun dalam bentuk karya rekam mengenai gamelan. Dengan adanya artikel ini, kita juga dapat mempelajari bagaimana cara melestarikan dan merawat bahan pustaka agar tetap terjaga dengan baik dan bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung.
Daftar Pustaka
Purwono. 2010. Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumatri, MT. 2006. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
A Rusdiansyah. Penciptaan Buku Ilustrasi Gamelan Jawa dengan Menggunakan Teknik Vektor sebagai Upaya Pengenalan Alat Musik Tradisional pada Anak-Anak, 2015. Diakses dari http://jurnal.stikom.edu/index.php/ArtNouveau/article/viewFile/935/401. 19 Desember 2016.
Lihat Profil Penulis>>