Eka Diana Setyaningsih
D1814034
20 Desember 2016
PERAN PERPUSTAKAAN DALAM USAHA PELESTARIAN TERBITAN BERKALA (MAJALAH DAN SURAT KABAR) KUNO
Oleh :
Program DIII Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas M aret Surakarta
2016
Pendahuluan
Budaya menulis dan mencatat peristiwa yang dianggap penting telah dilakukan sejak dimulainya peradaban manusia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya benda-benda purbakala peninggalan nenek moyang yang menjadi simbol atau catatan sejarah masa lampau. Catatan ataupun informasi dituliskan pada berbagai media dari bahan-bahan yang berbeda, tergantung tingkat peradaban dan kebudayaan masyarakatnya ketika informasi atau kejadian tersebut terjadi. Agar informasi dan pengetahuan yang ada dapat terus dimanfaatkan oleh generasi di masa yang akan datang maka catatan dan nilai informasi yang terkandung di dalamnya harus dilestarikan. Informasi direkam ke dalam suatu dokumen seperti buku, majalah, surat kabar, film, disket, mikrofis, laporan hasil penelitian, proseding, microfilm, dan media perekam lainnya.
Salah satu wadah pelestarian warisan intelektual dan budaya bangsa adalah perpustakaan. Sebagai wadah pelestarian bahan pustaka, perpustakaan memiliki salah satu koleksi khusus yaitu terbitan berkala (majalah dan surat kabar). Majalah adalah sebuah kumpulan berita, artikel, cerita, iklan, dsb yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio dan dijilid dalam bentuk buku, serta diterbitkan secara berkala, seperti seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Sedangkan surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Terbitan berkala mempunyai fungsi sebagai media dan ruang untuk menampung ide, gagasan dan pengalaman beberapa orang dalam bidang tertentu sehingga pemustaka akan mendapatkan gambaran tentang potret suatu peristiwa/kejadian dan penemuan-penemuan baru. Selain itu terbitan berkala juga dapat memberikan cakrawala pemandangan yang lebih luas kepada pemustaka karena di akhir dalam setiap tulisan biasanya akan dilengkapi dengan daftar pustaka/bacaan.
Pembahasan
Kata konservasi dan preservasi yang biasa diterjemahkan dengan kata pelestarian berasal dari bahasa inggris Conservation dan Preservation. Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John M. Echols dan Hassan Shadily, kedua kata ini mempunyai arti yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan dan pengawetan sedangkan preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan, dan pengawetan.
Dalam ruang lingkup perpustakaan, pelestarian merupakan suatu pekerjaan untuk memelihara dan melindungi koleksi atau bahan pustaka sehingga tidak mengalami penurunan nilai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka waktu lama. Tujuan utama pelestarian bahan pustaka adalah untuk melestarikan kandungan informasi yang direkam dalam bentuk fisiknya, atau dialihkan pada media lain, agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Seperti halnya terbitan berkala yang berusia tua yang terbit pada masa sebelum kemerdekaan, masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi contohnya di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja, Ternate pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka, di Kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, yaitu Obor (Suluh), tahun 1828 di Jakarta diterbitkan surat kabar Javasche Courant, surat kabar Merdeka, Harian Rakyat, Soeara Indonesia pimpinan Manai Sophian di Makassar, dan Pedoman Harian yang berganti nama Soeara Merdeka di Bandung harus dirawat dengan benar agar koleksi-koleksi tersebut dapat terus dimanfaatkan, tidak rusak fisiknya dan tidak hilang informasinya. Perawatan yang dilakukan oleh perpustakaan harus mengikuti panduan atau pedoman pelestarian, diproses dan diperlakukan dengan baik sesuai dengan tujuan pelestarian.
Proses pelestarian koleksi terbitan berkala (majalah dan surat kabar) dilakukan dengan 4 cara yaitu berupa tindakan preventif, kuratif, restoratif dan alih media.
1. Tindakan preventif yang dilakukan meliputi
a. Pencegahan Faktor Lingkungan yaitu pengendalian temperatur dan kelembaban udara serta pengendalian pengaruh cahaya.
b. Pencegahan kerusakan karena faktor manusia.
c. Penjilidan.
2. Tindakan kuratif yang dilakukan adalah fumigasi. Fumigasi dilakukan bertujuan untuk membasmi serangga dan jamur yang menyerang koleksi dan gedung tempat penyimpanan koleksi. Adapun jenis zat kimia yang digunakan untuk fumigasi adalah Sulfuryl Flouride SO2F2.
3. Tindakan Restoratif
a. Menambal/menyambung kertas yang robek dan berlobang.
b. Memperbaiki jilidan yang rusak 169.
c. Menjilid kembali koleksi yang sudah diperbaiki
4. Alih media/digitalisasi kegiatan alih media atau digitalisasi koleksi terbitan berkala bertujuan untuk melestarikan nilai informasi yang terkandungan di dalamnya.
Proses digitalisasi koleksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
a. Pengumpulan dan seleksi koleksi
b. Pengecekan kondisi fisik
c. Pemotretan / capturing file
d. Editing & compiling
e. Pengemasan akhir
f. Reproduksi berupa poster untuk pameran
Kendala-kendala yang ditemui selama proses pelestarian koleksi terbitan berkala adalah
1. Kebijakan pelestarian
Belum ada kebijakan tertulis yang dijadikan pedoman teknis dalam pelaksanaan pelestarian koleksi. Kebijakan yang ada masih bersifat konvensional yaitu pedoman tidak tertulis.
2. Dana
Belum adanya alokasi anggaran yang secara rutin dialokasikan untuk pelestarian koleksi pada tiap tahun anggaran.
3. Sumber daya manusia
Belum ada petugas yang memiliki kompetensi khusus bidang konservasi dan preservasi.
Petugas yang ada merupakan staf yang mendapat tugas untuk melaksanakan preservasi dan konservasi dari pimpinan. Petugas banyak terlibat dalam kegiatan pelayanan seperti pelayanan rutin pada perpustakaan, ruang e-paper, ruang dokumentasi, dan kegiatan kunjungan.
4. Bahan
Belum tersedianya bahan kertas untuk tindakan restorasi atau perbaikan koleksi contohnya tisu Jepang sebagai perekat untuk menambal kertas majalah dan surat kabar yang robek, berlubang maupun rapuh. Pengadaan kertas tisu Jepang menemui kendala karena harganya mahal, dan belum memiliki anggaran untuk pengadaan atau pembeliannya.
5. Tempat khusus / laboratorium
Banyak perpustakaan yang belum memiliki tempat khusus seperti laboratorium sebagai bengkel atau pusat preservasi dan konservasi. Laboratorium berisi peralatan-peralatan untuk proses pelestarian dan perbaikan koleksi.
Penutup
Terbitan berkala kuno perlu dilestarikan keberadaannya agar tidak musnah dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Mengingat perpustakaan sebagai wadah pelestarian warisan intelektual dan budaya bangsa maka upaya pelestarian bisa dilakukan melalui penyimpanan di perpustakaan serta mengolah dengan mengkaji isi yang terkandung di dalamnya agar mudah dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Walaupun sekarang ini banyak bermunculan majalah dan surat kabar terbaru tetapi majalah dan surat kabar kuno tetap harus dilestarikan dengan cara tindakan preventif, kuratif, restoratif dan alih media yang dilakukan oleh perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan mempunyai peran yang sangat besar dalam melestarikan majalah dan surat kabar kuno yang mempunyai nilai sangat tinggi serta memiliki rekaman hasil budaya suatu bangsa yang merupakan catatan hasil pemikiran yang dapat memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi, dan rekreasi masyarakat.
Daftar Pustaka
Purwono. 2010. Dokumentasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Yulia, Yuyu.dkk. 2006. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka
Kenretno. Jumat, 16 Maret 2010. Pengelolaan Terbitan Berseri Di Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi Primer Pendukung Kegiatan Keilmiahan. http://kenretno.blogspot.co.id/2010/03/pengelolaan-terbitan-berseri-di.html Diakses pada tanggal 19 Desember 2016
Yona Primadesi. 7 Desember 2011. Peran Masyarakat Lokal dalam Usaha Pelestarian Naskah-Naskah Kuno. https://yonaprimadesi.wordpress.com/2011/12/07/peran-masyarakat-lokal-dalam-usaha-pelestarian-naskah-naskah-kuno/ Diakses pada tanggal 19 Desember 2016
Alfiah Apriliyani. 2012. Peran Pelestarian Bahan Pustaka Dalam Preservasi Dan Konservasi Di Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. http://digilib.uin-suka.ac.id/7272/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf Diakses pada tanggal 19 Desember 2016
Zhar Qobe. 2011. Pelestarian Bahan Pustaka. http://zharq.blogspot.co.id/2010/10/pelestarian-bahan-pustaka.html Diakses pada tanggal 19 Desember 2016
Wikipedia. 15 Oktober 2016. Koran. https://id.wikipedia.org/wiki/Koran Diakses pada tanggal 19 Desember 2016
Lihat Profil Penulis>>